Tadi mbak ku WA tanya apa aku punya hp android yang lain selain tak pakai, karena HPnya dia konslet rusak. Dia mau beli tapi cari yang murah, yah aku juga gitu se, nah aku saranin beli HP China, lagian mbakku paling HP cuma buat chat, sms, telephone, ya mungkin game tapi game kecil gitu se. Terus balesannya katanya dia ragu dan dari kata – katanya kayaknya dia nggak suka HP China apalagi lokal. HPku sendiri merknya Himax Polimer X QuadCore waktu beli sekitar 2.2 Juta, ndak murah juga ya, harga segitu bisa dapet HP Samsung atau Sony Xperia, tapi waktu aku beli harga segitu cukup murah dengan spesifikasi yang ditawarkan, lagipula kalian mungkin nggak tahu Himax, bahkan rasanya gak lebih terkenal dari Axio atau Evercross, hmm ya emang tokonya terbatas, dulu malah harus beli online, ndak ada toko resminya, mirip pas Xiaomi masuk Indonesia. Lanjutkan membaca “Beli produk china, emang kenapa?”
Tag: stereotype
Wanita dan diskriminasi gender (Seksisme)
Pernahkah disekitar kalian ada cewek bilang “cowok kok nangis”, “cowok kok nampar cewek”, apalagi belakangnya ditambahin “…pakai rok atau lipstik sana”. Ya..akhir akhir ini hal seperti itu mulai sering ada dihidupku. Judul di atas ada kata “seksis” ini nggak ada hubungannya sama kata “seksi”, dan jangan berpikir juga tentang “seks”, big No.!. Karena kata seksis ini berakhiran -is serapan dari bahasa Inggris yang aslinya memiliki akhiran -ist dan x, menghasilkan sexist. Kita biasa menyebut sexist adalah pelaku sexism, atau seorang yang seksis adalah pelaku seksisme. -Is, -isme, -ist dan -ism, ketika dihapus menghasilkan seks dan sex, yang mungkin menjelaskan kenapa kata ini susah dicerna orang Indonesia. Intinya seksis adalah diskriminasi gender. Ok, cukup untuk mukadimah dan penjelasan teknis, jadi apa seksis dan kenapa yang menjadikan secara gak sadar sebagai pelaku diskriminasi gender ini. Lanjutkan membaca “Wanita dan diskriminasi gender (Seksisme)”