Developer dan Client

“…Mas ini kok gak bisa.. ini masih gak work… lambat banget keluar gambarnya….”  yah kata – kata seperti itu udah sering… dari client ke developer.

Jadi Freelancer ada enaknya ada nggak nya. Kali ini aku cerita tentang berhadapan dengan Client, beberapa project aplikasi mungkin udah tak selesaikan tapi dari beberapa pengalaman itu sampai sekarang aku masih sering bermasalah dalam membangun  komunikasi yang baik dengan Client atau orang yg meminta dibikinin aplikasi itu, yah namanya juga manusia kan berusaha mencari keuntungan setinggi tingginya dengan effort serendah – rendahnya. Biasanya Client minta aplikasi yang bagus, sesuai yg dia referensikan, misal ingin bikin portal berita kayak detik, kompas, atau socmed kayak Facebook, Twitter atau web hotel and travel booking kayak traveloka, nah mereka selalu menginginkan aplikasi level enterprise profesional kayak gitu yang dikembangkan selama bertahun – tahun dengan banyak talent tapi ingin menggunakan budget yang jumlahnya bahkan untuk bikin web profil statis aja masih kurang. Lanjutkan membaca “Developer dan Client”

Android Form Validator

Kemarin nih ada kerjaan bikin aplikasi android, yah biasa se ketemu masalah dasar yaitu form validasi, sebenernya kita bisa validasi data di server karena kebetulan kita bikin API untuk simpan data di database, but kita ndak mau harus bolak – balik karena user salah input nama pake angka, dan memang best practice nya validasinya di Android kecuali untuk hal – hal yang harus di cek di server misal availability username, email atau cek password kalo mau update setting profile akun, cek unique slug article atau kasus yang lain lah. Nah banyak nih yang bisa dipakai untuk validasi, iya pake library, kita bisa cari di Android Arsenal atau cari lewat google (bing, yahoo, dan yang lain) juga bisa. Lanjutkan membaca “Android Form Validator”

Kerja jadi Freelancer oh Yeah..

Kalau ditanya orang “Kerja dimana?”, aku jawab “Aku freelance..”, orang “…?? oh freelance…”. Aku tahu yang dipikiran mereka,, “hmm freelance… belum nemu kerjaan mungkin, yah sambil nyari lumayan lah ada usaha”, sebagian memang benar tapi ada lho orang yang mendedikasikan seluruh waktunya jadi freelancer, terutama dibidang IT, kerja freelance atau remote sama menguntungkannya seperti fulltime. Mereka menggunakan kata “freelance” itu hanya sebagai “term” untuk mendifinisikan pekerjaannya, bahkan ada lho perusahaan besar dalam beberapa projectnya memperkerjakan orang-orang seperti mereka, jadi sebenernya udah ndak ada lagi persepsi freelance itu hanya sampingan, ndak selalu!. pekerjaan kan ndak harus di kantor, duduk di meja besar berangkat pagi pakai suit& tie rapi bekerja 8 jam 5 hari seminggu. Lanjutkan membaca “Kerja jadi Freelancer oh Yeah..”