When will you marry?

September at this now! marriages everywhere, I know here, in Indonesia especially Javanese culture wedding day is settled by unique of calculation, some range of dates they called “Jumadil akhir, Rajab, Ruwah” and “Besar” as it is now. But today I gonna talk about my plan how to get there. Damn, at my age people keep talking, ask again and again, “When will you marry?”, it’s not bored question but I have no specific answer for that. For the time being I want to settle down at 28, the problem is, right now I don’t have any candidate who is to be my wife.

Lanjutkan membaca “When will you marry?”

Nobody’s home

Sometimes “home” more like just a place to rest my head at night to me. I mean, there is no peace or happiness inside. Moreover it cold and feel dead. Broken home is not just for kid with incomplete family that caused by divorce of their parent. Sometimes normal family also live like hell, anger and disagreement around, day by day until they are broken and everything looks sorrow.

Lanjutkan membaca “Nobody’s home”

It’s a zombie shift, darling

“Mas – mas IT kalo gak lembur pulang jam 8, kalo lagi lembur pulang jam 1 malam”, it is a joke, but sometime it’s true, entah kenapa mbak – mbak bagian Finance sering bilang gitu kepada anak baru yang tanya kenapa kita sering pulang terakhir, tapi yah itu jadi kebiasaan beberapa bulan terakhir. Seven eleven aku bilang, jam ketika aku keluar dari rumah dan ketika aku sampai di rumah lagi. Let’s rewind, back to college when I had ideal mind, I have a lot of choices but here I am. Things are not exist or happen suddenly, everything is triggered by chain of process, a lot of pain and failure, I know every pieces of me are mostly hidden, but I give you the shot now.

Lanjutkan membaca “It’s a zombie shift, darling”

Perempuan itu

And I know it’s long gone, and there was nothing else I could do, and I forget about you long enough to forget why I needed to.. It was rare, I was there, I remember it all too well

– All Too Well by Taylor Swift

You know what, aku jarang membicarakan tentang seorang wanita bahkan dengan teman sekalipun. Bukan karena aku tidak tertarik dengan mereka atau aku malu mengakuinya, tapi aku memilih untuk tidak membicarakannya karena dia berbeda. I’d love to be admirer in secret, and today I tell you a story about the girl, girl who shake my heart and she always cross in my mind. She just an ordinary girl like other girls, sometime I think that she was a girl what I’m looking for, but still she is far away, not by distance but my silent.

Lanjutkan membaca “Perempuan itu”

Guru ideal, menurutku!

Aku bukan seorang guru, tapi aku punya pemikiran seperti apa seorang guru seharusnya. Sebelumnya aku bercerita di artikel jika aku punya mesin waktu, aku akan lebih rajin belajar waktu sekolah. Dulu aku tidak mengerti kenapa harus menghitung percepatan sebuah benda. Buat apa menghitung derajat pandangan kita dengan ujung pohon menggunakan trigonometri, atau menghitung kesukaran kereta mengerem menggunakan rumus momentum. Karena contoh implementasi yang menurutku gak terlihat berguna yang membuatku mungkin malas belajar. Kemudian aku mulai menyalahkan guru yang mengajar, iya aku menyalahkan mereka.

Lanjutkan membaca “Guru ideal, menurutku!”

Jika aku punya mesin waktu

Tidak, aku tidak membahas mesin waktu dalam perspektif fisika kuantum. Hanya berandai andai, apa yang ingin kalian lakukan jika punya mesin waktu?. Pergi ke masa depan kah untuk melihat seperti apa kalian kelak? kembali ke masa lalu?, atau lebih memilih tidak menggunakannya?. Aku lebih memilih kembali ke masa lalu, kenapa? karena aku ingin ketemu aku yang berumur 7 tahun kemudian menatap matanya dalam – dalam, memegang pipinya lembut….. plak.. jangan alay po’o kamu ya gusti….

Lanjutkan membaca “Jika aku punya mesin waktu”

Mengambil keputusan

“Jangan menyusahkan dirimu sendiri, ambil aja” begitu kata mereka. Memilih, iya dalam hidup ini kita selalu dihadapkan dengan banyak pilihan. Itu kenapa ada yang bilang bahwa hidup ini bercabang, kita yakin bahwa ada versi lain dari diri kita yang dulu mengambil keputusan yang tidak kita ambil saat ini. Jujur aku tipe orang yang tidak pandai mengambil keputusan, aku merasa setiap apa yang aku pilih malah menyusahkan diriku sendiri, apa yang aku ambil berakhir banyak penyesalan. Dulu aku berpikir bahwa hidup ini harus direncanakan, tidak ada namanya surprise. Ketika aku ingin A, aku berusaha dan bersiap untuk mendapat A jauh sebelumnya. Kadang rasanya aku iri pada orang lain yang sama sekali tidak merencanakan A tetapi justru mereka yang mendapatkan A, begitu juga untuk B, C, hingga Z.

Lanjutkan membaca “Mengambil keputusan”

Dunia yang bergesekan

Pernahkah kalian  melihat orang gila? pernahkan kalian berpikir kenapa orang gila tidak peduli dengan kondisi disekitarnya? bukan hanya karena gila, tapi lebih pada sesuatu apa yang dia lihat, dunia yang dia rasakan, dunia yang dia nyaman untuk hidup. Pernahkah kalian iri dengan orang gila? Jika tidak, aku mau sedikit beropini tentang mereka. Sebelumnya aku pernah menuliskan tentang katanya bahagia itu sederhana dimana kadang hal itu hanya sebuah alasan untuk pembenaran bahwa kita benar – benar bahagia ketika kita tidak bisa mencapai kebahagiaan yang kita inginkan. Tapi mungkin dari postingan terakhir, pola pikirku sedikit berubah ketika aku sendiri mulai merasakan keruwetan dengan hidup ini.

Lanjutkan membaca “Dunia yang bergesekan”