Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia dengan cipta, rasa, dan karsa. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun ada perbedaan mendasar antara kedua hal tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya.
“Sains sebagai “body of knowledge” yang kita ketahui saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Kemudian fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai model yang membentuk suatu paradigma.
Perkembangan IPTEK Dalam Moral Manusia
Moral lebih banyak bersifat praktis. Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa moral itu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk di tentukan baik buruknya.
Teknologi sebenarnya hanya sebagai alat. Faktor yang terpenting adalah manusia itu sendiri. Jangan sampai manusia membiarkan dirinya dikuasai oleh teknologi tetapi kita harus bisa mengalahkan teknologi, karena teknologi dikembangkan untuk membantu manusia dalam melakukan aktifitasnya.
Dampak IPTEK Bagi Moral Manusia
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas, akan tetapi disisi lain dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk kepentingan ”hasrat” sesaat. Hasrat sesaat yang penulis maksud disini ialah menyalurkan kepentingan-kepentingan yang dapat atau bisa merusak atau merugikan diri sendiri dan orang lain. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Tidak terasa zaman telah berganti dan sekarang manusia berada pada jaman era globalisasi, pusat-pusat informatika begitu mudah didapat, persaingan begitu ketat baik dibidang usaha atau pekerjaan maupun dibidang pendidikan. Proses globalisasi di satu sisi membuka peluang besar untuk perkembangan manusia, disisi lain membuka ketakutan-ketakutan dan ketidaksiapan manusia untuk menunjukkan skill yang dimiliki, sehingga manusia yang tidak siap menghadapi datangnya globalisasi menyatakan bahwa globalisasi sebagai sistem yang tidak manusiawi.
Mengatasi dampak Negatif Perkembangan IPTEK
Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah memberikan dampak pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Perubahan masyarakat akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya, nilai, dan agama.
Ada beberapa tawaran konsep kurikulum yang dipersiapkan untuk membekali anak didik agar berkualitas dan profesional dalam menghadapi tantangan zaman. Pertama harus menonjolkan tujuan agama dan ahklaqul karimah, dalam materi atau pelaksanaannya, karena sering sekali dari penerapan materi pelajaran, tidak dikaitkan dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat sehingga yang ada hanyalah pemenuhan pemahaman yang bersifat pengetahuan saja.
Kedua, kandungan materi peniikan yang mencakup aspek jasmani, intelektual, spiritual, dengan diimbangi dari ketiga hal terebut, anak didik diharapkan dapat memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa.
Ketiga, adanya keseimbangan antara ilmu syariat dengan ilmu umum. Selama ini seolah-olah terjadi pembagian antara ilmu yang berhubungan dengan teknologi dan ilmu yang berhubungan dengan agama, sehingga ibarat dua kutub yang saling berlawanan dan tidak akan saling bertemu.
Keempat, harus mempertimbangkan perkembangan dan kondisi psikologi anak didik. Dalam era modern seperti sekarang ini, laju perkembangan iptek sangat mempengaruhi karakter, kepribadian dan berpikir para remaja, sehingga apabila tidak disesuaikan dengan psikologi anak didik, pasti dapat menghancurkan kepribadian itu sendiri.
Have Fun ^^